Kamis, 24 Mei 2012

Kenangan Masa Lalu – Lembayung Bali


Rasanya tak pernah bosan mendengarkan lagu ini. Lagu yang sempat populer pada masa aku SMP dulu seakan tak pernah ada matinya. Nada merdu yang dibawakan oleh Saras Dewi ini memberikan aku energi untuk terbang melintas ruang dan waktu sesuka hatiku. Melihat kembali diriku yang berbaring di kasur mendengarkan radio pagi sambil menikmati udara pagi selepas subuh. Menyapa alam dan mereguk kesegaran udara pagi di kampungku kala itu. Sungguh tak pernah terlupakan.

Teman-teman memang orang terdekat yang dapat memberikan inspirasi kehidupan. Senyumannya seakan memberikan suntikan semangat tuk jalani hari-hari yang berat penuh ujian. Mendengarkan celotehannya dapat menerbitkan bahagia yang sempat tenggelam dalam aktivitas hidup ini. Perpisahan pun adalah suatu janji untuk bertemu lain kali.

Seakan tak ingin menafikan masa-masa itu, aku coba hadirkan kembali catatan perjalanan indah hidup kita yang terhimpun dalam sajak lagu “Lembayung Bali”.


Kita tak tahu, sebanyak apa waktu yang kita miliki saat ini. Berbuatlah sebaik dan semaksimal mungkin tuk mengukir tinta emas prestasi kehidupan, entah itu terkait dengan persahabatan, belajar, pekerjaan, lingkungan dan lainnya. Kelak, kerja-kerja itu yang akan membuat kita tersenyum dan bangga karena telah mengukirnya dengan begitu indah. Dan sebaik-baik saat untuk mengenang masa-masa indah itu adalah saat kita di surga Allah nanti.. Allahumma amin..

Source : Darisahabat

Mengertilah

Mengertilah kalau kamu begitu berarti bagiku.
Mengertilah kalau ini bukan tentang aku tapi tentang kita.
Mengertilah untuk tidak terus menerus berpikir untuk berakhir hanya karena beragam persoalan kecil.

Mengertilah tentang rasa mempertahankan layaknya perjuangan yang pernah kamu rasakan ketika memulai ini.
Mengertilah karena kelak takutnya aku tak sanggup lagi menahan tanganmu ketika kamu ingin pergi.

Lalu kita menyesal.

Tetaplah Tersenyum, Allah akan selalu memberikan yang terbaik untuk Kita.


Bila kondisi hari ini masih seperti kemarin di mana harapan belum menjelma menjadi nyata. Tetaplah tersenyum. Bukan berarti Allah mengabaikan doa-doa kita. Kita tahu, Allah adalah Dzat Yang Maha Mengabulkan doa-doa hamba-Nya.
“Berdoalah kepada-Ku niscaya Aku akan mengabulkannya…” (QS Al mu’min:60).

Tak ada yang dapat meragukan janji-Nya. Doa kepada-Nya ibarat sebuah investasi. Tak akan pernah membuat investornya merugi. Karena penjaminnya adalah Dzat Yang Maha Pemurah, Yang Maha Berkuasa atas segala sesuatu. Dzat Yang Maha Welas Asih itu, tak akan pernah ingkar janji. Tidak akan sia-sia munajat yang kita mohonkan pada-Nya, baik di waktu siang apalagi di sepertiga malam. Ketika lebih banyak makhluk-Nya pulas, dalam dekapan dinginnya malam dan hangatnya selimut tebal.

Bila belum ada perubahan berarti tentang rencana-rencana kita, tetaplah tersenyum. Allah lebih mengetahui apa-apa yang baik untuk kita. Yakinlah, bahwa:

“Sesuatu yang telah ditentukan oleh Allah pasti akan datang, maka janganlah kalian minta untuk disegerakan.” (QS An Nahl:1).

Allah Maha Mengetahui kapan sesuatu pas untuk kita, baik dalam sisi timing maupun momentnya. Allah, Pencipta alam raya ini, adalah sutradara hebat, yang tidak akan membiarkan kita terpuruk dalam keburukan. Selama kita yakin akan kekuasaan-Nya, yakin akan kasih sayang-Nya.

Jika semua serasa mandeg, tak ada kemajuan berarti. Tetaplah juga tersenyum. Allah punya cara sendiri untuk membuat kita senantiasa dekat dengan-Nya. Mungkin, semua ini dibuat-Nya untuk kita agar kita senantiasa hanyut dalam sujud-sujud panjang di penghujung malam. Senantiasa larut dalam tangis penuh harap, dalam buaian doa-doa panjang nan khuyuk.

Semua tak akan tersia-sia begitu saja. Allah, mencatat setiap upaya yang kita lakukan dan doa yang kita panjatkan. Segala sesuatu yang kita perbuat, sekecil apa pun itu, akan menuai balasan di sisi-Nya kelak. Niatkan semuanya hanya untuk meraih ridha-Nya, agar perjuangan hebat ini tak hanya bermakna sementara. InsyaAllah kita akan memetik buahnya kelak, di waktu yang telah Ia tentukan.

Dunia ini fana. Tak ada yang kekal didalamnya. Pun perjuangan ini, pengorbanan ini, juga kesulitan ini. InsyaAllah, suatu hari nanti, harapan akan berbuah kebahagiaan. Akan menjelma menjadi kemudahan. Karena, sekali lagi, Allah telah menjamin:

“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” (QS Al Insyirah: 5-6)

“Allah pasti akan memberikan kemenangan atau mengadakan keputusan yang lain dari sisi-Nya.” (QS Al Maidah:52)

Tetaplah berbaik sangka kepada-Nya. Tetaplah berharap sepenuh hati kepada-Nya. Tetaplah gantungkan asa setinggi apa pun itu, hanya kepada-Nya. Sekali lagi, hanya kepada-Nya.

“Sesungguhnya, rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.” (QS Al A’raf: 56)

“…Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.” (QS Yusuf: 87).

Dan, jika akhirnya harapan tidak menjelma seperti yang kita idamkan, tetaplah terus berbaik sangka kepada Tuhan Yang Maha Mengetahui. Karena,

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (QS Al Baqarah: 216).

Teruslah berjuang. Demi sebuah azzam yang dipancangkan untuk meraih ridho Ilahi Robbi.
Wallohua’lam bishshowwab.

(Special for my soulmate: Go a head and keep smiling! For good times and bad times I’ll be to step behind you forever-more. InsyaAllah…)